Posted by penganyamkata on February 26, 2017 under Rawian | Be the First to Comment

Tak jarang pada saat membaca, saya langsung larut ke dalam kisah yang dirawikannya. Apa yang dikisahkan tidak ada jarak lagi dengan saya yang membacanya; manunggaling kawulo lan cerito. Jika penulisnya diibaratkan imam salat, maka saya adalah makmumnya. Kemana dia melangkah, saya turut mengikutinya. Apa yang dia rasakan dan pikirkan, saya pun turut merasakan dan memikirkannya. Ketika dia menangis pada saat ditimpa (ditempa) ujian, saya pun ikut menangis. Pun sebaliknya, pada saat dia tertawa lantaran mengalami hal lucu, saya pun ikut terbahak-bahak. Kampret tenan penulis ini. Masya Allah.

―M. Iqbal Dawami
Editor buku “Alaya – Cerita dari Negeri Atap Dunia”, penulis, trainer penulisan.

Comments are closed.